Postingan

Ini arahnya kemana?

  Sempat tidak mengira akan berada di posisi saat ini, posisi yang lagi lagi selalu memberikan bumbu bumbu yang mungkin sudah menjadi bahan pokok dalam setiap perjalanan kita.   Jika diibaratkan makanan, mungkin air mata ibarat garam yang sangat dibutuhkan dalam setiap makanan. Atau, jika diibaratkan tujuan mungkin air mata menjadi bagian dari perjalanan.  “Lantas, sekarang aku harus kemana wahai Allah? semua gelap aku tidak bisa berjalan dengan baik. Seringkali aku terbentur dan tidak jarang lebam lebam karenanya.  Tolong, tetaplah tuntun aku dikegelapan dan bawalah aku menuju terang yang selalu aku nantikan. “ 

Lembar yang terbuka

  kamu tau? aku selalu menutup akhir tahun dengan harapan yang sama, isinya..   “semoga tahun ini yang terakhir, semoga tahun ini aku bisa menutup kisah kamu, semoga tahun ini aku bisa bener bener lepas dari harapan aku akan indahnya menjalani hari tua bersamamu..”  aku selalu menyemogakan yang sama, karena sampai sekarang buku yang berisikan tenatangmu masi sesekali terbuka karena terbawa angin suasana yang sialnya selalu aku suka.

Separuh yang terlihat utuh

lucu yaa, sedikit pergerakan yang kamu lakukan ternyata masi berpengaruh bersar dalam hidupku.. ternyata detaknya masi sekencang dulu  ternyata sakit, senang dan sesaknya masi belum hilang sepenuhnya.. dan lebih parahnya ternyata aku belum benar benar bisa sembuh seutuhnya aku kira tawaku bisa menutupinya, tapi kadangkala tawaku tidak ada artinya jika bayanganmu belum hilang sepenuhnya..  aku harap tidak akan pernah ada pertemuan dikebetulan manapun.. 

Misal gini

Jika air hujan yang jatuh membuat kamu merasa sedih dan kecewa, bahkan sampai membatalkan jadwal yang sudah kamu rencanakan hari itu. Kamu harus ingat, mungkin dibalik gagalnya ada banyak yang Allah selamatkan, atau mungkin saja gagalnya karena kamu belum siap menerima ujian yang akan didatangkan, bisa jadi juga gagalnya kamu disebabkan karena adanya rencana dibalik rencana yang tidak sejalan. Kamu harus ingat bahwa Allah jauh lebih mengetahui apa apa saja yang baik untuk hambanya.  Belajarlah melihat dari sisi yang lain, agar kamu bisa menerima semua garis takdir yang sudah ditentukan. Kita memang mempunyai pilihan dan bahkan diberikan hak untuk memilih. Tentu dengan semua hal hal baik berserta resikonya. Untuk itu, libatkan Allah dalam semua urusan dan dalam hal hal yang selalu kamu semogakan, agar Allah yakin bahwa apa yang kamu inginkan memang menjadi hal yang kamu butuhkan. 

Untuk aku dan kita semua

Haii.. Terima kasih karena masi bertahan sejauh ini.  Terima kasih karena tidak memilih untuk pulang sebelum menyelsaikan semua ini dan t erima kasih sudah mau tetap berjalan meskipun dengan keadaan merangkak.   Jangan pernah membandingkan proses kita dengan orang lain. Ingat, jalan yang kita pilih tidak pernah sama dengan jalan orang lain. Karena itulah rute yang kita tempuh pun beda dengan yang lain.  Kamu hebat! Terlepas dari luka luka yang tidak terlihat, kamu masi berada disini. Kamu hebat karena kamu masi bisa berdiri padahal lukanya sangat memungkinkan untuk membuat kamu    kalah dan menyerah. Tapi nyatanya, kamu memilih bertahan dan membuktikan bahwa luka yang kamu miliki tidaklah seberapa dengan kekuatanmu untuk terus melangkah. 

Egois?

Pada dasarnya manusia itu memang egois. Karena kita selalu mengharapkan orang lain mengerti kita padahal kita sendiripun kadang bingung mau kita tu apa si? Alhasil kita tidak akan menemukan orang yang mengerti kita selain Allah yang telah menciptakan kita. 

Ini Perumpamaan

Kamu bakal tahu buah jeruk asam ketika sudah memakannya sendiri. Bahkan yang jual jeruk pun tidak bisa dipercaya, karena bisa saja dia mengatakan jeruk itu manis agar dagangannya laris. Lalu bertanya kepada yang sudah membeli? bagaimana kalau yang membeli itu memang dia penyuka jeruk akut? Ataukah sama orang yang lewat? tapi kemungkinan dia tidak suka buah jeruk juga ada. Jalan satu-satunya kamu harus mencoba agar kamu tahu rasanya bagaimana.